Oknum Petugas Lapas Klass IIB Kuala Tungkal Hujat Keras Instruksi Menteri Agus Indrianto

banner 468x60

JAMBI || Setelah viralnya berita hujatan keras oknum petugas Lapas terkait monopoli bisnis Kantin Lapas. Oknum Petugas Lapas Kuala Tungkal, Ali Sodikin,SH tetap bertahan dengan keangkuhannya tanpa merasa bersalah dan siap dicampakan ke Lapas Nabire Papua dengan memblokir seluruh akun Whatsapp awak media Bppkriberantas dari akun whatsapp Ali Sodikin dengan nomor +62 813-7796-46xx.Seorang oknum petugas Lapas bertindak seenak perutnya menjabat sebagai Kepala Seksi Binadik dan Giatja Lapas Klas IIB Kuala Tungkal Teluk Nilau Desa Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi pada hari sabtu 21/06/2025.

“Instruksinya (Keminpas_red)boleh kapan saja tapi buat direalisasikan kebawah serempak itu agak sulit,itu yang belum kita faham diatur (rekanan suplai, belanja barang_red) dari pusat,setelah ada petunjuk selanjutnya kami siap jalankan instruksinya”.hujat Ali Keras dan tegas pada awak media.

Banyak publik menghujat dan meminta Ali buat dipindahkan ke Nabire Papua termasuk mantan Narapidana maupun petugas Lapas Kuala Tungkal yang baca Berita Hujatan kerasnya tersebut, namun Ali tidak gentar menantang Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto. Sebab Ali bersikeras pada statementnya bahwa “barang yang dijual dikantin Lapas atau Rutan mesti diatur pihak Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan bukan diserahkan pengadaan barang barang yang hendak diperjual belikan tersebut kepada pihak Lapas atau Rutan, dalam artikata pihak pusat Kemntrian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang memonopoli semuanya tanpa peran dari Lapas dan Rutan”.

” apakah Ali tidak bisa membaca dan menjabarkan arah dari instruksi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto tersebut?”.Ungkap pihak Lapas Teluk Nilau yang tak mau dicantumkan namanya notabene juga atasan Ali Sodikin itu sendiri.

Selaku Ketua LSM BERANTAS,Fahmi Hendri menyikapinya keras dan tegas pula “statement arogan Ali Sodikin merupakan cerminan tidak profesionalitasnya yang mengedepankan arogansi jabatan dan kebodohan SDM yang dimilikinya ,coba dia menjadi Narapidana dan tak berpunya, apa sanggup dia beli mei instan yang seharusnya Rp.5000 dapat lima menjadi dapat dua,bukankan dia teriak Keminpas yang Monopoli padahal Kantin yang dia pimpin jauh lebih diktatornya seorang Monopoliator?”.

“Ali melindungi pengelola kantin yang notabene memonopoli harga dan barang di kantin Lapas Kuala Tungkal,besar kemungkinan Ali banyak mendapat suap buat memperkaya diri sendiri,bukan hanya suap dari kantin yang diterimanya namun upeti dari keluarga narapidana pun masuk kantongnya,bahkan uang pelicin atas peredaran narkoba juga dia terima”.terang Fahmi Hendri yang juga punya rekaman suara buktinya Ali terlibat dan itu semuanya berasal dari Kantin Lapas yang dikelola saat ini oleh oknum bernama Dedi Iskandar.

“Dedi Iskandar merupakan mantan narapidana yang terkait peredaran Narkoba juga,anggota kantinnya semua bandar narkoba yang di rooling bertukar tukar buat hilangkan jejak peredaran narkobanya yang diduga kuat penyuplai narkoba kedalam Lapas tersebut” tutup Fahmi.

Dedi Iskandar dihubungi saat ini bungkam seribu bahasa dan Ali Sodikin memblokir akun whatsappnya buat konfirmasi dan klarifikasi,meski sudah bertukar nomor buat melakukan klarifikasi langsung Ali Sodikin memblokirnya,membuat pertanyaan kebenaran atas terbongkarnya permainan dan kebobrokan diri seorang Ali Sodikin,SH.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60