PASAMAN BARAT- Proyek 2022 terpaksa dikerjakan hingga tahun 2023 ini, atau melewati tahun anggaran. Proyek tersebut mendapatkan perpanjangan melewati 2022, lantaran hingga sampai akhir Desember kemarin belum juga tuntas seratus persen.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, proyek tersebut adalah pembangunan Jembatan Muara Mais – Lubuk Gobing, di Jorong Muara Mais, Nagari Batahan, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat. Proyek itu senilai lebih kurang 7 milyar rupiah.
“Proyek pembangunan Jembatan Muara Mais – Lubuk Gobing itu tidak sesuai jadwal, hingga tahun 2023 ini masih dikerjakan,” ujar warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya.
Pembangunan Jembatan Muara Mais – Lubuk Gobing molor. Sebab, menurutnya, proyek yang dikerjakan CV. ARG itu seharusnya selesai pada 2021 lalu.
Pernah dikonfirmasi salah satu pekerjaan Raju, yang saat itu mengaku sebagai surveyor membenarkan bahwa, proyek itu sudah melewati tahun anggaran. Dan mendapatkan pertambahan waktu di tahun 2023 selama 50 hari kalender.
“Kita masih terus melakukan pekerjaan, agar pekerjaan Jembatan ini bisa selesai diwaktu pertambahan ini, ” Ujarnya.
Dikonfirmasi salah seorang yang mengatasnamakan dirinya sebagai mengawasi dan kontrol, Sukur, mengatakan bahwa terkait matrial batu yang digunakan berasal dari batu yang dibeli dari masyarakat setempat.
“Batu untuk pasangan itu dibeli dari masyarakat setempat,” Jelasnya.
Terkait bahan cornya dibeli dari pemilik batching plant dari luar.
Dia atau Raju enggan berkomentar banyak terkait administrasi proyek tersebut. Tapi yang jelas katanya sedang diburu. (Tim)