Simpang Ampek, ARN – SABAN 14 Februari telah ditabalkan sebagai hari valentine sedunia (VALENTINE DAY), yang ditafsirkan sebagai hari kasih sayang. Kalangan muda mudilah kemudian yang terpapar mudharat dari pelaksanaan peringatan Valentine Day tersebut. Nilai-nilai pergaulan kian bergeser semakin mengarah kepada penafsiran bebas. Bahwa Valentine Day, atasnama kasih sayang konon dibenarkan melakukan hal-hal yang sesungguhnya bernilai maksiat dan melenceng dari norma sopan santun kesopanan masyarakat Sebab kian maraknya pembudayaan hari Valentine tersebut, muncullah gerakan nasional yang bermaksud menjelaskan banyaknya bahaya yang terbawa ketika peringatan hari valentine, saban tahun dan dengan perkembangan yang mengkuatirkan.Terbukti dengan bertambah banyaknya maksiat yang terjadi pada hari Valentine di beberapa tempat. Maka hadirlah satu gerakan bersama yang diadakan serentak di seluruh Indonesia yang disebut dengan “Gerakan Menutup Aurat” disingkat menjadi “GEMAR”.
Peserta aksi Longmarch GEMAR2021 di Bundaran kota Simpang Ampek, Ahad (14/2-2021) |
GEMAR sudah diadakan tiap tahunnya dengan melakukan kolaborasi bersama organisasi dakwah kampus, komunitas perempuan, hijab dan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut mahasiswa/i Pasaman Barat hadir untuk melaksanakan GEMAR2021 di Pasaman Barat. Sebab GEMAR biasanya diadakan di kota-kota besar.
Gerakan Menutup Aurat ini dilaksanakan oleh Aktifis FSLDK (Forum Silaturahim Dakwah Kampus), LDK (Lembaga Dakwah Kampus) Al Ukhuwah STAI YAPTIP Pasaman Barat, dan GEMA PASBAR (Gerakan Intelektual Muda Pasaman Barat). Melalui kolaborasi bersama Gerakan Menutup Aurat oleh mahasiswa/i asal Pasaman Barat, Pemuda/i Pasaman Barat dan organisasi pelajar Pasaman Barat, Assalam Pasbar serta beberapa masyarakat yang turut mengikuti agenda ini pada hari Minggu pagi (14/02/2021) sampai selesai.
Berdoa bersama, mendoakan kebaikan untuk ummat, mendoakan Indonesia, GEMAR2021 |
GEMAR2021 diawali dengan long march dari titik kumpul, Gedung Pengadilan Negeri Pasaman Barat kemudian berjalan menuju Bundaran kota Simpang Empat.
GEMAR2021 Pasaman Barat tahun ini bertema “Hijab tanpa nanti, taat tanpa tapi” menjadi sorak yel – yel dalam menyemangati peserta dan sekaligus sapaan kepada masyarakat yang ada di sepanjang jalan. Seraya berjalan menuju Bundaran kota Simpang Empat, peserta menghampiri masyarakat dengan membagikan permen dan selembar kertas motivasi untuk menjaga aurat.
“Terdapat puluhan peserta perempuan yang menggunakan dresscode berwarna ungu dan pink (merahmuda) menjadi ikon kita dalam gerakan menutup aurat ini. Agar momen ini menjadi pengingat bagi masyarakat Pasaman Barat, bahwasanya Pasaman Barat telah memiliki nilai yang sudah lama diajarkan dalam adat yaitu Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.” Ucap Maina Gesnita selaku ketua pelaksana GEMAR2021 Pasaman Barat.
GEMAR2021 tersebut kian menggetarkan masyarakat ketika dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh salah satu anggota LDK Al Ukhuwah STAI YAPTIP PASBAR, Andre. Anak muda belia itu membacakan ayat suci Al Qur’an di hadapan pengendara dan masyarakat sekitar bundaran. Dilanjutkan dengan penampilan puisi teatrikal oleh dua pelajar Pasaman Barat. Puisi teatrikal tersebut berkisah tentang seorang remaja yang mengajak temannya untuk mengenakan jilbab. Dengan kerasnya dia menolak dan terjadi drama yang sangat menarik diiringi musik yang tepat.
Hari kian memanasi tubuh tetapi membakar semangat para peserta dengan orasi dakwah yang disampaikan oleh Asmar Habibi (seorang Dai Muda) dan Monsano Andri dengan tujuan memberikan pemahaman akan tidak tepatnya kebijakan SKB 3 Menteri yang belakangan ini membuat kehebohan tersebut.
GEMAR2021 ditutup dengan doa, keselamatan dan kesehatan serta kekuatan berjihad di jalan Allah menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Semoga.[] /Rel.