ARN, Bukittinggi– Walikota dan Wakil Walikita Bukittinggi melakukan sidak, Senin (21/4) di gedung Pasa Ateh Bukittinggi. Dalam sidak ini, semua SKPD hadir untuk memeriksa keadaan fasilitas pedagang dan mendengarkan langsung apa yang selama ini terjadi.
Sidak dimulai dari gedung Pasa Ateh, yang mana Walikota dan Wakil Walikota mendapati begitu banyaknya kios-kios yang kosong sementara di bawah banyak pedagang menggelar lapak sehingga fasilitas publik terpakai. Kemudian sidak dilanjutkan ke gedung parkir yang berada di bawah gedung Pasa Ateh yang empat tingkat. Di parkiran ini, Walikota dan Wakil Walikota mendapati tidak beberapa kendaraan roda empat yang parkir, di luar begitu banyak mobil yang parkir liar. Kondisi gedung parkir pun terlihat gelap.
“Gedung ini dibangun dengan uang rakyat, seharusnya digunakan dengan cara yang tepat guna. Itu sata lihat masih banyak kios-kios yang tutup, nanti akan kita data kembali, sudah berapa lama tutup dan jika sudah lama apa salahnya kita beri kesempatan kepada pedagang yang lain. Jika alasannya hanya dijadikan gudang dan berjualan di luar, yang namanya rezeki itu sama, yang berjualan di dalam harus kita pikirkan juga, jangan sampai terpakai fasilitas umum untuk berdagang.” tegas Ramlan, Walikota Bukittinggi.
Terkait hal itu, Walikota mengajak kepada seluruh pedagang untuk patuh terhadap aturan yang sudah ada dan tidak takut kepada preman. Dinas Pasar juga tidak luput dari pertanyaan-pertanyaan tajam yang dilontarkan Walikota dan Wakil Walikota.
Sidak berlanjut ke Pasar Putih tempat pedagang pakaian bekas dan menyusuri lapak pedagang sanjai yang berjejer di sepanjang dinding gedung Pasa Ateh. Ke pedagang sanjai,Walikota menanyakan langsung kepada siapa mereka membayar kontrak lapak, nominal harga pertahun dan juga retribusi apa saja yang dikenakan hingga hak apa saja yang tidak didapat oleh pedagang.
“ini pedagang kan kita dengar sendiri, mereka membayar lapak tentu hak-hak mereka harus terpenuhi dan dibalik itu harus kita pikirkan juga hal-hal teknis lainnya seperti itu tadi listrik yang diparalelkan, jika terjadi kebakaran siapa yang akan tanggungjawab. Kita sangat kasihan dengan ketidak adilan yang didapat oleh pedagang.” ucap Walikota.
“perlahan semua akan kita benahi kembali dan pedagang harus patuh terhadap ketetapan aturan. Semua harus dibenahi kembali, termasuk juga parkiran. Parkiran itu sekali lagi saya sampaikan, kita akan menggunakan sistim E-Mony sehingga tidak ada lagi yang bermain-main.”
Dalam sidak kali ini, Walikota sudah mengantongi beberapa persoalan yang nantinya akan menjaei bahan kajian oleh tim peneliti yang sudah dipersiapkan oleh pihak Pemkot Bukittinggi.
Liputan : Sulthan Indra.