PADANG, ARN — Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy memberikan materi orasi ilmiah pada acara wisuda Universitas Negeri Padang (UNP) ke 122 tahun 2021 di Auditorium, UNP Kampus Air Tawar, Kota Padang, Jum’at (19/3/2021).
Di awal sambutannya Audy Joinaldy menyampaikan filosofi hidup, perjuangannya hingga menjadi Wakil Guberbur Sumbar sekarang ini. Setiap orang mempunyai passion dan gairah masing-masing bisa menghadapi tantangan hidup.
Kemudian, Audy mengucapkan selamat kepada 2.256 wisudawan dan wisudawati telah berhasil menyelesaikan pendidikan studi dari jenjang D III, D IV, S1, S2 sampai S3.
“Tuntas sudah amanah yang orang tua kalian titipkan kepada kalian untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan seluruh proses perkuliahan di Universitas Negeri Padang ini. 1 tahapan penting dalam hidup kalian sudah kalian lewati dengan baik. Bersiaplah untuk menghadapi tantangan hidup yang sesungguhnya bagi yang nanti akan dialami,” kata Audy Joinaldy.
Lanjut, Audy menceritakan singkat perjalanan hidup yang dulunya berasal dari keluarga yang biasa biasa saja, ayah nya asli Padang, di Parak Karambia, ibu nya asli Solok (Anam Suku), pada masa itu orang tuanya hidup dalam kondisi ekonomi yang saat itu tidak mudah, orangtuanya sempat meminjam uang demi untuk menyekolahkan Audy di sekolah dasar.
“Karena saya salah satu orang yang senang belajar, senang menuntut ilmu, dan senang mempelajari hal hal baru. Alhamdulillah, Allah berikan kepada saya kesempatan untuk berkuliah sebanyak 5 kali,” ucapnya.
Ia selesaikan studi S1 di Fakultas Peternakan IPB dengan predikat lulusan tercepat dan terbaik di angkatannya saat itu, lalu melanjutkan kuliah S2 di Wageningen University di Belanda, Universitas terbaik dunia di bidang Agriculture. Kemudian Audy diangkat menjadi Presiden PPI Belanda saat itu, Persatuan Pelajar Indonesia.
Setelah itu Audy kembali berkuliah S2 di Universitas Hasanuddin Makassar dan lulus dengan predikat terbaik dan kuliah keprofesian Insinyur di Universitas Gajah Mada. Sampai saat ini Ia sedang menjalani proses penyelesaian pendidikan Doktoral saya di Sekolah Bisnis IPB.
“Semua itu saya jalani karena pendidikan adalah salah satu passion dalam diri saya. Kita semua pasti memiliki passion yang bermacam macam. Temukanlah passion adik adik dan jalani passion itu dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab. Insya Allah, Allah akan tuntun kita kepada jalan kemudahan dan kesuksesan,” ungkapnya.
Menurut pengusaha muda asal Minang itu, salah satu unsur yang berharga untuk dunia usaha yaitu human resource (Sumber daya manusia yang unggul). Jadi lulusan UNP bagian dari itu.
Selain dunia pendidikan, dunia usaha merupakan salah satu hal yang senangi oleh sang Milenial Sumbar itu.
“Alhamdulillah Allah telah berikan saya kesempatan untuk berkarya di hampir sebagian besar provinsi di Timur Indonesia. Perusahaan kami yang berkantor pusat di kota Makassar bergerak di sektor Pertanian dan Peternakan,” sebutnya.
Seakan tak henti-henti nya Allah memberikan keberkahan kepada Audy Joinaldy, dengan di lantik oleh Presiden RI menjadi Wagub Sumbar merupakan suatu amanah, kepercayaan, dan tanggung jawab yang diberikan masyarakat Sumbar yang harus diembannya.
“Alhamdulillah.. atas izin Allah saat ini saya menjadi Wakil Gubernur termuda sepanjang sejarah Provinsi Sumatera Barat, dan menjadi salah satu dari 5 Wakil Gubernur termuda di Indonesia dengan usia di bawah 40 tahun,” sebutnya.
Bahkan, Sumatera Barat menjadi provinsi yang memiliki jumlah kepala daerah berusia muda terbanyak di pulau Sumatera. Tercatat ada 9 kepala daerah berusia muda di tingkat kabupaten kota. Semoga ini semua menjadi satu penyemangat dan inspirasi bagi adik adik.
“Di era saat ini, negara dan provinsi kita sangat membutuhkan semangat, karya dan inovasi dari para milenial. Saya yakin dan percaya dari sebagian adik adik yang berada di ruangan ini pasti ada yang senang dengan dunia pendidikan, dunia politik dan dunia usaha seperti saya,” ujarnya.
Saat ini dan beberapa waktu ke depan bangsa ini akan mengalami serta menghadapi bersama 9 (sembilan) Arah Perubahan Kehidupan pada zaman yang baru, zaman atau era 4.0.
1. Perubahan Teknologi : Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, dan sebagainya.
2. Perubahan Makna Ownership ke Sharing Concept
3. Perubahan Pekerjaan dan Profesi : Akan banyak lapangan kerja yang hilang dan digantikan dengan lapangan pekerjaan baru yang berbasis 4.0
4. Perubahan Peta Kompetisi : sebagai contoh, Kodak digantikan Kamera Digital, Nokia digantikan HP Android dan IOS Apple. Pos Indonesia digantikan dengan JNE, JNT dan sebagainya.
5. Perubahan Perilaku dan Gaya Hidup : Phubbing, melihat smartphone terus menerus, sekarang kita lebih rela ga makan ketimbang ga punya quota internet, (fear of missing out), online games, kecanduan atas pujian (likes, share, love), banjir informasi memberi ruang partisipasi sehingga memunculkan istilah trending topic, cyber romance, hingga tertipu pasangan online.
6. Perubahan Regulasi : Mengubah cara pandang dalam pengelompokkan industri dan lapangan kerja baru seperti Gojek dan Amazon.
Perkembangan dalam bidang Teknologi terjadi begitu cepat, jika dibandingkan dengan bidang bidang lainnya.
Ini adalah pergeseran kebutuhan dasar baru manusia pada era cyber saat ini, ternyata setelah basic needs seperti makanan minuman dan yang lain nya, kebutuhan tertinggi nya adalah Wifi dan Battery.
“Jadi jangan heran Bapak dan Ibu dosen, kalau mahasiswa nya bisa berlama lama di suatu tempat selama ada colokan untuk ngecas dan ada akses Wifi..
7. Perubahan Sumber Kedaulatan Baru Data : Sekarang ini, siapa yang menguasai big data akan menguasai dunia. Karena menjadi sumber kedaulatan baru pada era ini.
8. Perubahan Menjaga Trust dan Reputasi : Kedua hal ini menjadi faktor dan tumpuan penting dalam kehidupan.
9. Perubahan Skill Baru : diantaranya Problem Solving, Critical Thinking, Creativity, People management, Negotiation dan Cognitive ability.
Sementara itu Audy juga menyebutkan faktor utama penentu kesuksesan yakninya, jujur, disiplin, good interpersonal skill, dukungan pasangan hidup.
“Technical Skill merupakan hal penting dalam kesuksesan pekerjaan kita, semua itu adik adik sudah peroleh dan pelajari selama masa perkuliahan di Universitas Negeri Padang ini, namun ternyata soft skill memiliki factor penentu yang cukup besar sekitar 85 persen dalam kesuksesan pekerjaan kita,” kata Audy.
Sebagai penutup Audy berpesan kepada para wisuda dan wisudawati, sebagai generasi milenial minang merupakan generasi yang akan membawa perubahan untuk Indonesia, khususnya untuk Sumatera Barat.
“Berikan kontribusi dan dedikasi terbaik kita untuk Ranah Minang yang kita cintai ini. Mari kita majukan provinsi kita dengan karya – karya terbaik untuk masa depan Indonesia dan Sumatera Barat. Tetap semangat, semoga Allah berkahi setiap Langkah dan cita cita mulia kita semua. Amiin ya rabbal alamiin,” tutupnya.[] /Rel