ARN, Bukittinggi– Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan STKIP Ahlussunnah Aur Kuning Bukittinggi dengan akreditasi B buka pendaftaran untuk tahun 2025 jurusan kependidikan. Dengan mengusung transformasi dalam dunia pendidikan STKIP Ahlussunnah membuka program fokasi, karena untuk mengabdi sebagai guru itu saat ini banyak perjalanan yang harus ditempuh dan memiliki persaingan murni yang sangat ketat dengan ribuan wisudawan setiap tahun. Sehingga tenaga pendidik dituntut tidak saja cakap dalam dunia akademik tetapi juga kreatif dalam memanfaatkan peluang.
Menurut ketua STKIP Ahlussunnah Alexander Syam, M.Pd. Adanya program fokasi ini guna menunjang tenaga pendidik dalam pengabdian. “insyaAllah STKIP Ahlussunnah nantinya akan membuka prodi-prodi yang menaungi fokasi, terutama prodi umum murni sepertiĀ Teknologi Informatika Komputer (TIK). Namun yang namanya menghadirkan jurusan, tentu hal itu tidak mudah, bayak administrasi yang harus kami penuhi tetapi ini sudah menjadi fokus utama.” ucapnya dalam sebuah wawancara khsus bersama Andalas Raya News.
STKIP Ahlussunnah yang berdiri semenjakntahun 1984 telah banyak menghantarkan wisudawan dan wisudawati menuju cita-citanya menjadi seorang guru. Saat ini, STKIP Ahlussunnah gencar melakukan perekrutan mahasiswa baru dengan berbagai cara termasuk salah satunya melalui jejaring sosial, hal ini guna membuka informasi seluas-luasnya kepada anak bangsa yang ingin menempuh pendidikan tinggi.
Saat ini STKIP menyediakan jurusan Bahasa Indonesia, Matematika, Geografi, PPKN dan Biologi. Guna menunjang pengembangan kompetensi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja, STKIP Ahlussunnah merombak beberapa kurikulum guna cakap menghadapi dunia kerja. Salah satunya, STKIP Ahlussunnah punya program mata kuliah pengembagan kewirausahaan yang sudah berjalan selama tiga tahun sesuai yang sudah diwacanakan dari kementerian.
“tujuan pendidikan jelas mencerdaskan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, sehingga salah satu penunjang pencerdasan itu kompetensi seseorang sangat dibutuhkan serta bagaimana cara mengubah pola pikir yang lebih terbuka, salah satunya KKN ke nagari-nagari asal mahasiswa itu sendiri karena secara kultur mereka yang lebih mengetahui bagaimana masyarakatnya lalu mampu mengkolaborasikan ilmu yang didapat dengan pengalaman empiris mereka. Makanya kami STKIP Ahlussunnah juga buka pengembangan wirausaha, pengampunya itu adalah dosen yang memang memiliki wirausaha sendiri.” tegasnya.
Harapan STKIP Ahlussunnah, tahun ini mampu menampung banyak mahasiswa yang mendaftarkan diri karena STKIP Ahlussunnah memiliki kelas reguler dan non reguler, sehingga karyawan pun dalam bekerja bisa tetap kuliah.
Liputan : Sulthan Indra