Rahmi dan Adelia (kiri dan kanan), dua pelajar SMKN 7 Padang, saat mewawancarai M Aditia Zia Ulhaq (Ketua OSIS SMAN 2 Padang). Keduanya menjalani program magang jurnalistik di Bengkel Literasi Rakyat Sumbar.
Bekal untuk Hari Ini dan Masa Depan
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 2 Padang, ditandai beragam kegiatan. Dua diantara program yang dihadirkan untuk siswa baru tersebut, terkait penggunaan teknologi informasi yang kini sedang dahsyat-dahsyatnya.
Dua program tersebut, dikemas dalam satu kesatuan. Menghadirkan tiga orang pemateri. Ketiga pemateri tersebut, Praktisi Media Sosial Doddy Ardiansyah, Jurnalis Senior Harian Umum Rakyat Sumbar Firdaus Abie, dan penulis muda Sumatera Barat Zhilan Zhalila, yang saat ini mahasiswi jurusan Sastra Indonesia, Universitas Andalas.
Ketiga pemateri tampil secara panel, berbagi dengan siswa baru tersebut, memberikan bimbingan bagaimana menggunakan media sosial secara bijak. Menjadikan media sosial sebagai bekal untuk kegiatan positif. Dikendalikan secara baik dan memberikan manfaat secara nyata.
Penulis muda Sumatera Barat Zhilan Zhalila, saat ini mahasiswi Sastra Indonesia, berbagi dengan pelajar SMAN 2 Padang. |
“Jangan sampai kita diperbudak oleh media sosial, apalagi sampai berakibat buruk bagi kita yang menggunakannya,” kata Doddy Ardiansyah, di aula SMAN 2 Padang, Kamis (14/7) kemarin.
Ia membeberkan sejumlah fakta, jika tidak bijak menggunakan media sosial, maka bisa berakibat buruk bagi pengguna mau pun lingkungannya. Sebaliknya, jika digunakan secara baik dan benar, maka media sosial akan bisa menjadi kekuatan tersendiri untuk sebuah lompatan prestasi dan penghidupan.
Doddy Ardiansyah menyebutkan beberapa contoh orang yang menjadi tersiksa oleh ulah kurang bijaknya menggunakan media sosial, tetapi sangat banyak pula orang sukses ketika mampu menggunakan media sosial secara baik.
“Tinggal kita saja yang memilih. Mau menjadi susah atau mau dibuat senang. Kita yang menentukan dengan sikap dan tindakan,” kata Doddy.
Tindak lanjut pembekalan kepada pelajar tersebut, Firdaus Abie menuntun siswa baru tersebut agar memanfaatkan setiap peluang dengan langkah nyata. Ketika dihubungkan dengan media sosial yang ada di tangan mereka, maka harus disertai dengan materi (tulisan) atau konten-konten bermanfaat dan tidak menyalahi akidah atau aturan hukum yang ada.
“Kalau dalam bentuk tulisan, maka tulislah secara baik. Pahami kaidah penulisannya agar apa yang ditulis tidak bias, sehingga tidak melanggar aturan hukum,” kata Firdaus Abie sembari memberikan kiat-kiat praktis bagaimana agar bisa menulis secara baik dan mudah dipahami oleh semua orang.
Dalam kaitan itu, Zhilan Zhalila berbagi pengalaman dengan pelajar di sekolah tersebut. Zhilan menceritakan pengalamannya ketika awal menulis, lalu proses menulisnya, saat mengirim tulisan ke media cetak, hingga tulisan tersebut diterbitkan di koran.
“Saya sudah menulis puisi saat kelas tiga sekolah dasar. Cerpen pertama yang dimuat koran, ketika saya kelas enam,” katanya.
Pengalaman yang diceritakan Zhilan Zhalila tersebut, justru memantik semangat sejumlah pelajar untuk bertanya. Sejumlah pelajar bertanya, terutama bagaimana menjaga suasana hati agar tulisan tersebut bisa diselesaikan secara baik, bagaimana langkah memulai, termasuk apa yang didapatkannya dari menulis dan sebagainya.
“Salah satu yang tidak akan saya lupakan, saya diterima di SMA Negeri di Padang justru dari prestasi menulis ini, saya diterima melalui jalur prestasi non akademik,” katanya.
Di sisi lain, Pemimpin Redaksi Harian Umum Rakyat Sumbar Sukri Umar menyebutkan, wadah membina penulis pelajar di media ini diwadahi melalui Bengkel Literasi Rakyat Sumbar. Saat ini tercatat 32 siswa aktif yang dibina, termasuk lima orang pelajar SMKN 7 Padang yang saat ini menjalani masa magang untuk konsentrasi menulis jurnalistik dan televisi.
Kepala SMA Negeri 2 Padang Drs Syamsul Bahri, M.Pd.I menyebutkan, pembekalan yang diberikan tim Harian Umum Rakyat Sumbar sangat penting sebagai bekal bagi peserta didiknya, untuk hari ini dan masa depan. *