Pasbar, andalasrayanews.com.Dampak getaran gempa bumi Talamau yang terjadi 25 Februari 2022 lalu juga menyebabkan sejumlah tiang bangunan gedung Dewan PRD Pasaman Barat mengalami keretakan.
Gempa 6,2 Skala Richter Jumat pagi itu menggoyang sejumlah kantor dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Pasbar di kawasan kompleks pertanian Padang Tuju hingga mengalami kerusakan sedang.
Sekretaris DPRD Pasbar Dasril melalui Kasubag Humas Zulfadli menyampaikan “Akibat gempa juga merusak ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pasaman Barat, untuk sementara terpaksa dialihkan sementara ke ruangan Bamus DPRD” katanya Zulfadli, Rabu di Padang Tujuah.
“Pengalihan tempat sidang tersebut dilakukan karena ruang sidang DPRD Pasaman Barat rusak akibat gempa bumi yang terjadi sebulan yang lalu, ruang sidang DPRD Pasbar alami rusak bagian loteng”.
Sementara Anggota DPRD Muhammad Guntara menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi gedung tiga tingkat tersebut.
“Seperti inilah kondisi terkini ruangan sidang dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pasaman Barat Pasca gempa bumi yang terpusat disekitar gunung Talamau beberapa waktu lalu. Terlihat Platfon ruangan sidang dprd ini mengalami runtuh dan sebagian tiang penyangga utama di samping mengalami keretakan di belakang ruang bamus yang parah begitu juga dinding ruangan ini juga retak” jelas Guntara.
“Sebelum gempa, pada awal tahun ini Banggar sudah anggarkan rehabilitasi gedung melalui Dinas PUPR Pasbar. Sekarang tentu patut dan wajar jugalah di anggaran perubahan pasca gempa ini untuk segera di rehab gedung ini. Agar gedung ini nyaman dan aman digunakan baik Anggota DPRD maupun instansi dan masyarakat Pasbar sebagaimana mestinya,” pungkas Guntara Ketua Nasdem Pasbar.
Syafridal anggota DPRD Pasbar Fraksi Partai Amanat Nasional sekaligus ketua komisi 2 DPRD Pasbar menambahkan perlu kejelasan secara tertulis teknis dari instansi terkait bahwasanya gedung DPRD tidak layak huni.
“Kita was-was berkegiatan di gedung, apalagi ruangan pimpinan dan komisi- komisi di lantai dua tidak bisa di pergunakan lagi pasca gempa. Apalagi gempa masih sering terjadi walau intensitasnya rendah”. ujar Syafridal.
Dari data terakhir dampak gempa di Pasaman Barat sebanyak 13 orang meninggal dunia. 4.038 unit pemukiman rusak dengan rincian rusak ringan 1.786 unit, rusak sedang 916 unit dan rusak berat 1.336 unit.
Fasilitas pendidikan yang rusak 75 unit, fasilitas kesehatan 15 unit, fasilitas ibadah 40 unit, infrastruktur 26 unit dan rusaknya fasilitas pemerintah 42 unit. Lebih 500 kepala keluarga masih tinggal di tenda pengungsian